Langsung ke konten utama

Persiapan Menuju Menuju

Ternyata begini ya persiapan-persiapan itu...

Jadi setelah dari Kintamani awal april kemaren maka dari sanalah Gong dimulainya untuk mengurus berbagai dokumen sebelum acara nanti, keterangan RT/RW, bolak balik Depok - PasMing yang sebenernya tidak seberapa tapi memang menguras waktu serta tenaga.

Bersyukur banget kerja ditempat yang kerjanya tidak harus ke kantor dan issue yang terjadi juga tidak banyak sehingga gw bisa dengan leluasa bergerak dari rumah Depok ke RT di Pasar Minggu untuk mengurus perihal surat keterangan dan lain-lainnya.

RT dan RW gw juga kebetulan orangnya tidak terlalu sibuk, sehingga mudah untuk dihubungi melalui aplikasi pesan jadi komunikasi juga lebih lancar.

Setelah mengurus RT RW selesai lanjut pemeriksaan ke Puskesmas serta kelengkapan ke Kelurahan dan Kecamatan,

Disini kejutannya guys...

Waktu di Puskesmas gw malah dicurhatin sama bagian Calon Pengantinnya, kata Ibunya "ini kenapa ya kalo yang orang Hindu kok sudah menikah gk pada cek ke puskesmas dulu ya Mas?"

Gw pun bingung ditanya seperti itu karena memang jelas gw baru pertama kali dan tidak tahu bagaimana step by stepnya untuk persiapan pernikahan dan akhirnya gw jawab : "Iya Bu kita sosialisasinya gk dapet Bu, cari info juga lebih banyak info untuk yang Muslim makanya saya ya ikutin stepnya aja paling beda diujungnya nantikan"

Setelah selesai dari sana sekitar jam 12 gwpun memilih untuk lanjut ke Kelurahan karena sedang libur kerja jadi lebih enak kalo sudah tau infonya di awal.

Kelurahan
Di kelurahan saya langsung ke loket 2 (setelah sebelumnya bertanya terlebih dahulu) dan kemudian saya menjelaskan mau membuat surat terkait pernikahan. Petugas loketnya pun menjawab Muslim atau bukan dan sontak saya menjawab bukan. Petugas loket pun langsung mengatakan "langsung ke Catatan Sipil kecamatan ya Mas" Mendengar itu saya ikuti perintah petugas tadi dan kebetulan kantornya memang berada disebelah gedung kelurahan persis.

Kecamatan
Disini saya tanya kebagian loket umum dan menjelaskan bahwa saya ingin menikah dan ingin tahu apa saja syaratnya serta mengatakan surat RT/RW sudah lengkap. Petugas kecamatan kembali menanyakan hal yang sama seperti di kelurahan. "Muslim atau non-Muslim mas?" gw menjawab "Non-Muslim Mbak" dan langsung di arahkan ke catatan sipil.

Catatan Sipil
Sampai disini gw masuk ke ruangan kemudian disambut oleh seorang petugas dan kembali menjelaskan kedatangan gw perihal menikah dan Non-Muslim. Disinilah ketemu jawaban dari keluhan orang Puskesmas sebelumnya....

Ternyata untuk Non-Muslim (untuk kasus ini umat Hindu KTP DKI) untuk penerbitan akta nikah sederhananya hanya dibutuhkan 2 surat :
1. Surat keterangan menikah dilokasi pelaksaan pernikahan yang ditandatangani oleh Kepala Desa Adat / RT / RW setempat beserta cap dan tanda tangan Rohaniawan yang men-sah-kan pernikahan tersebut
2. Surat Pengantar dari Kementrian Agama yang ditujukan ke Catatan Sipil dengan keterangan untuk pembuatan Akta Pernikahan

That's It

Cukup 2 itu aja lalu bawa ke Kecamatan tempat KTP anda berasal dan akan dibuatkan akta nikahnya.

Catatan Sipil tidak akan menanyakan apakah lo sudah periksa ke puskesmas atau belum, apakah sudah ke RT/RW atau belum, bahkan sudah makan atau belum.

Artinya ketika semua hal RT RW yang gw laksanakan di awal itu hanya untuk keterangan ke Puskesmas aja guys sisanya langsung ke kecamatan aja bagian catatan sipil...

Hmmmm lucu juga tapi bagus juga jadi lebih mempermudah serta mempercepat proses

Saran saya bagi yang KTP DKI jangan lupa untuk ikut pemeriksaan kesehatan CaTin (Calon Pengantin) yaaa, gratis karena sudah disubsidi, lumayan 170ribu guys anggarannya biar kepake.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

18 juni 2012

Postingan ini hanyalah sekedar reference karena pengen ngetik 10 jari aja hahaha (walaupun ternyata belum juga). So, today gw berencana dari hari jumat setelah remedial fisika untuk ke dosen wali gw, mau nanyain kalo gw ngulang harus nurunin yg mana nih? atau bahkan gw bisa kayak orang dengan IP 3 alias ngambil matkul lebih buat ngulang tapi gk nurunin matkul yg berjalan buat semester 3 ini *maunya. Rencana awal bangun jam 7, cuma karena nonton dunia lain bareng temen gw akhirnya jam setengah 9 gw baru bangun, gw pikir jam 9an udah bisa jalan ke kampus, cuma karena harus cuci piring dan lain2 akhirnya gw jalan ke kampus jam 10. sampe dikampus bukannya langsung nyamperin dosen malah galau dulu. ini galaunya beralasan karena untuk dateng dan menghadap ke dosen buat minta perbaikan nilai itu butuh mental yang oke juga, dengan segala kemungkinan yang bakal lo dapet, mixed feeling yg ada harus lo siapkan semua. dan akhirnya setelah lebih dari 30 menit galau, gw memilih sms dosen wali gw,

30 Nov 2023

Tantangan Berkeluarga Hari ini menjelang bulan desember, sudah hampir 1 tahun 2023 berjalan, gw gk pernah menyangka sebelumnya bahwa 2023 adalah tahun gw memulai hal baru di dunia ini. Di awali di akhir tahun lalu dimana pasangan meminta keseriusan dari gw dan akhirnya gw iyakan dengan salah satunya membeli cincin dan turns out semua begitu cepat sampe akhirnya September kemaren acara dan terlaksana dengan lancar. Dulu waktu jaman kuliah dan kerja awal-awal gw memang pernah membuat sebuah target iseng bahwa ingin menikah sebelum usia 30 tahun dan ternyata kejadian di 30 tahun lewat 3 bulan (ya udah lewat dikit yeee, yang penting rejeki-rejeki berikutnya jangan sampe dilewatkan lagi).  Dan menjelang akhir 2023 ini artinya sudah fix 2 bulan saya menjalani rumah tangga bersama istri sekarang ini. Kalo ditanya rasanya gimana yaaa ada serunya, sedihnya, senengnya, juga banyak fakta-fakta barunya. Tapi tentu saja gk akan gw utarain disinilah cukup disimpen sendiri aja biar yang baca juga nan